Saturday 19 July 2014

Implementasi Safety Riding di SMA Negeri 1 Sungguminasa


Oleh: Firda Amalia H

Dalam bahasa Inggris, safety berarti keselamatan; keamanan, sedangkan riding berarti mengendarai. Jadi, safety riding dapat diartikan sebagai keselamatan berkendara. Dengan kata lain, safety riding merupakan suatu cara selamat dan aman berkendara, tertib berlalu lintas dan meminimalisasi kecelakaan yang terjadi. Safety riding merupakan salah satu program dari Kepolisian Republik Indonesia berkerjasama dengan PT. Astra Honda Motor sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan berlalu lintas di jalan raya.

Budaya disiplin berlalu lintas di jalan raya perlu ditanamkan dalam diri masyarakat. Sebagai makhluk sosial tentunya kita memiliki kepekaan terhadap keselamatan orang-orang yang berada di sekitar kita. Bukan hanya orang dewasa, bahkan anak yang di bawah umur (dibawah 18 tahun) juga memiliki partisipasi tinggi dalam keselamatan berlalu lintas. Namun, sering kali mereka menghiraukan ketertiban dan keamanan dalam berlalu lintas. Sehingga tidak jarang ditemui kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh masyarakat. Sangat diperlukan binaan safety riding untuk menanggulangi kasus kecelakaan yang terjadi.
Kunjungan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Gowa bekerja sama dengan PT. Astra Honda Motor wilayah Sulawesi Selatan pada hari Senin, 3 Maret 2014 di SMA Negeri 1 Sungguminasa merupakan satu langkah sebagai perwujudan informasi yang disampaikan dalam keselamatan berlalu lintas di jalan raya. Kasat Lantas yang pada hari itu berperan sebagai inspektur upacara mengingatkan pelajar yang merupakan pelopor keselamatan berlalu lintas untuk selalu menjaga keamanan, ketertiban, dan kelacaran lalu lintas bagi dirinya sendiri maupun orang lain dan lingkungannya.
Untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan berlalu lintas khususnya untuk anak yang masih di bawah umur  maka dibentuklah Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di tiap-tiap sekolah pilihan. Sekolah yang mendapatkan kesempatan emas tersebut dipercayakan untuk menerapkan safety riding di sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Sungguminasa yang terpilih menjadi salah satu sekolah binaan safety riding.
Implementasi safety riding ini tentu saja tidak lepas dari partisipasi siswa dan masyarakat. Adanya kerja sama yang terjalin menjadikan satu program dapat berjalan dengan lancar. Tentu saja partisipasi ini dilandasi agar tercipta keamanan dan keselamatan saat berlalu lintas.
Untuk merealisasikan suatu keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas tentulah dibutuhkan partisipasi dari berbagi pihak. Jika kita menerawang, Aparatur Kepolisian merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap ketertiban lalu lintas. Tanpa kita sadari, kesadaran masyarakatlah yang menjadi faktor utama dalam menciptakan keselamatan di dalam berlalu lintas.


Di sekolah binaan safety riding, adapun pihak yang terlibat dalam implementasi safety riding adalah kepala sekolah, guru, staf sekolah, serta siswa yang menggunakan kendaraan ke Sekolah, anggota Patroli Keamanan Sekolah selaku penertib lalu lintas di lingkungan sekolah serta satpam dan/atau tukang parkir sekolah. Dengan kata lain, semua pihak yang berada di lingkungan Sekolah turut berpartisipasi dalam mewujudkan kenyamanan serta keamanan berkendara di Sekolah.
Untuk berkendara yang aman dan selamat hendaknya memenuhi kelengkapan komponen safety riding. Khusus bagi kendaraan beroda dua, kelengkapan tersebut diantaranya: helm SNI, jaket, celana panjang, sepatu, sarung tangan, pelindung lutut, rompi pelindung dada dan penutup hidung. Pastikan semuanya aman dan nyaman dipakai sehingga tidak ada kendala.
Saat ini, sudah banyak sekolah di Indonesia yang menjadi Sekolah Binaan Safety Riding, diantaranya adalah SMA Negeri 1 Sungguminasa. Salah satu cara implementasi safety riding di Sekolah binaan tersebut yaitu dengan membentuk Patroli Kemanan Sekolah (PKS). Patroli Keamanan Sekolah merupakan salah satu ekstakurikuler yang dinaungi oleh kepolisian dan terbentuk sejak 5 Mei 1965. Anggota PKS dipilih setelah melewati masa pendidikan minimal 12 kali masa latihan (3 bulan). Para siswa yang dinyatakan lulus akan dilantik oleh inspektur upacara pada saat penutupan yang dimaksud inspektur upacara adalah bapak Gubernur atau Kapolda atau yang mewakili. Pada waktu pelantikan setelah salah satu dari peserta didik mendapatkan penyematan tanda PKS (Lencana) dan diterimanya kelengkapan lainnya serta piagam tanda lulus maka semua anggota yang mengikuti kegiatan pendidikan telah syah menjadi anggota PKS.

Patroli Keamanan Sekolah bertugas untuk mengatur lalu lintas lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, terutama pada saat menyebrangkan siswa-siswi yang akan menuju kesekolah maupun yang akan meninggalkan sekolah. PKS juga dapat bertugas ditempat-tempat lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah, umpamanya pada saat kegiatan Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya. Walaupun semata-mata PKS bertugas untuk kawan-kawan se-sekolahnya, dibenarkan juga kalau mereka melaksanakan tugasnya terhadap pemakai jalan lain, seperti menyebrangkan siswa-siswi dari sekolah lain. Orang lanjut usia atau siapa saja yang ada di tempat itu dan memerlukan pertolongan, bahkan anggota PKS pun bisa membantu tugas para Polisi yang ada dijalan.Oleh karena itu, Patroli Keamanan Sekolah merupakan wujud realisasi dari implementasi safety riding.
Sebagai wujud lain dari implementasi safety riding, adapun hal yang diperhatikan siswa saat berkendara ke sekolah adalah sebagai berikut:
1.      Wajib menggunakan helm SNI
2.      Membawa STNK dan Kartu Identitas (SIM/Kartu Pelajar)
3.      Sepeda motor yang digunakan harus Kaca Spion yang lengkap dan Knalpot standar sesuai Ketentuan Perundangan yang berlaku
4.      Kecepatan sepeda motor saat memasuki lingkungan Sekolah maksimum 10 km/jam
5.      Diharapkan tidak membawa kendaraan roda empat ke sekolah
6.      Mematuhi rambu-rambu yang ada di sekolah
-          Parkir kendaraan sesuai tempatnya
-          Tidak memarkir kendaraan di tempat parkiran Guru, Tamu atau Mobil
-          Parkir kendaraan sesuai kedatangan
-          Tidak memarkir kendaraan keluar dari garis parkir yang ditentukan
-          Tidak memarkir kendaraan pada jalur keluar/masuk kendaraan
Diantara sekian banyak sekolah yang ada di Indonesia, hanya beberapa sekolah saja yang menjadi sekolah binaan safety riding. SMA Negeri 1 Sungguminasa merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Gowa yang terpilih menjadi sekolah binaan safety riding. Sekolah tersebut dipilih oleh Pemerintah Daerah maupun Kapolda. Ada perbedaan SMA Negeri 1 Sungguminasa sebelum dan setelah menjadi Sekolah Binaan Safety Riding. Salah satu anggota Satlantas Polres Gowa, Muh. Naim yang juga merupakan Pembina PKS SMA Negeri 1 Sungguminasa saat diwawancarai mengatakan, “SMA Negeri 1 Sungguminasa merupakan sekolah binaan Polres Gowa yang bermitra dengan PT. Astra Honda Motor. Kegiatan ini sangat bernilai positif. Setelah diterapkan safety riding, anak-anak sekolah lebih patuh berlalu lintas, memakai helm di saat pergi dan pulang sekolah dan sudah semakin sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.”
Implementasi safety riding pada sekolah binaan safety riding dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, pada sekolah binaan safety riding terdapat rambu-rambu lalu lintas sebagai pedoman bagi pengunjung sekolah. Rambu-rambu tersebut diantaranya: tanda masuk dan tanda keluar bagi kendaraan, tempat parkiran serta tanda dilarang parkir. Terdapat pula papan peringatan safety riding. Selain kelengkapan rambu-rambu, setiap pagi di hari sekolah juga ada siswa yang merupakan anggota PKS yang melakukan patroli. Dengan seragam yang lengkap, polisi cilik tersebut mengatur ketertiban lalu lintas di area sekolah. Seperti ungkap Ketua OSIS SMA Negeri 1 Sungguminasa, Muh. Arqam Qadafi yang mengatakan, “Perbedaannya sangat jelas terutama di bidang rambu-rambu lalu lintas. Sebelum ada safety riding, semua parkir bebas. Namun, setelah adanya safety riding, siswa dapat mengetahui dimana parkiran siswa, guru dan tamu.”
Tempat parkir pada sekolah binaan safety riding sangat tertata dengan rapi. Di SMA Negeri 1 Sungguminasa terdapat tiga tempat parkir, yakni tempat parkir guru, tempat parkir siswa, serta tempat parkir tamu.
Terdapat perbedaan di SMA Negeri 1 Sungguminasa sebelum dan sesudah menjadi sekolah binaan safety riding. Setelah diadakan implementasi safety riding di SMA Negeri 1 Sungguminasa, Siswa menjadi lebih paham akan pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya.


No comments:

Post a Comment