Monday 22 October 2012

Catatan Akhir Tentang Putih Biru-Tua


Oleh: Firda Amalia H (SMP Negeri 2 Sungguminasa)

Semua cerita tentang canda, tangis, senang dan duka telah menjelma menjadi suatu kenangan. Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membuat suatu kisah yang penuh warna. Tiada lagi keributan serta jeritan-jeritan yang terdengar di setiap sudut kelas.
Kawan, tahukah kamu aku rindu? Rindu akan senyum, keramahan bahkan keonaranmu? Kini aku tak bisa lagi merasakan betapa seriusnya kita saat mengerjakan tugas, betapa ributnya kita saat meja guru kosong, betapa kesalnya kita saat guru memberi PR, betapa takutnya kita saat melakukan suatu kesalahan, betapa riangnya kita saat bel istirahat dan bel pulang berbunyi.
Kebahagiaan dan keterpurukan telah kita lewati. Berdendang bersama, bergotong royong, saling menyayangi bahkan keegoisan yang menimbulkan percekcokan kita lalui bersama. Aku rindu suara gendang dari meja kayu dan pena itu. Atau gulungan kertas yang melayang di ruang kelas, tetesan air mata yang membanjiri pipi, bahkan tawa yang menggetarkan dinding kelas. Tentang persahabatan dan cinta, kegalauan dan kegilaan tentu menjadi pelengkapnya. Bangku, meja, kursi, papan tulis, ubin serta atap telah menjadi saksi bisu peristiwa itu.
Namun, kisah Putih Biru kini hanyalah tinggal kenangan yang terlalu indah untuk dikenang. Terkadang aku ingin kembali ke masa itu. Namun, aku harus berjalan terus menelusuri masa depanku. Kini hanyalah tetesan air mata yang terjatuh disaat aku mengenang masa Putih Biruku.
Selamat berpisah kawan, aku harap kau tak akan melupakan kenangan Putih Biru kita. Semoga di saat kita bertemu nanti, mimpi telah kita raih dan kesuksesan telah kita genggam. Amin.
                
                                                                                                               
Sungguminasa, 2 Juli 2012

Tuesday 2 October 2012

Welcome To My Blog

CUAP CUAP 

Terima kasih sudah sempat mampir sejenak membaca di blog ini.

Menulis karya sastra khususnya cerpen dan puisi bukanlah suatu hal yang mudah. Butuh wawasan dan jiwa seni yang tinggi untuk memperoleh suatu hasil yang sempurna. Tidak semua loh karya kita dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Merupakan kebanggaan tersendiri apabila hasil tulisan kita diminati oleh orang lain. Mengagumi suatu karya sastra sudah termasuk mengapresiasi karya seni.

Meskipun masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi tata bahasa, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis. Penulis juga manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan. Namun, sebagai penulis yang baik akan tetap berusaha memberikan yang terbaik pula. Selamat membaca ! Semoga bermanfaat yah ^o^