Tuesday 1 July 2014

Dari Ruang BK ke Grand Cempaka


Assalamualaikum…
Alhamdulillah bisa kembali posting di blog ku yang “unyu” ini. Kali ini aku akan berbagi pengalamanku sehingga bisa mengikuti AHMBS 2014 beberapa waktu yang lalu. Begini ceritanya…

Pagi itu saat kelas sedang berlangsung, aku mendapatkan telepon dari Pak Syakri, Pembina OSISku. Ia memintaku untuk menemuinya di ruangannya saat itu juga. Setelah berbincang singkat melalui gelombang telepon, aku memohon izin pada guru meninggalkan kelas untuk menuju Ruang BK. Setelah ditanyai alasan, akhirnya guru yang memberikan materi di kelasku memberiku izin untuk menemui Pembina OSIS di Ruang BK.
Ruang BK kala itu tengah ramai dikunjungi. Beberapa “bad boys” yang namanya tenar di Sekolahku itu kembali mendapat panggilan. Entah kerusuhan apa lagi yang mereka perbuat sehingga memaksa hitam di atas putih memanggilnya. Namun tujuanku ke ruangan tersebut bukanlah untuk kerusuhan itu.
Aku duduk di hadapan Pembina OSISku. Ia mengambil kertas berwarna hijau dari atas mejanya. Sembari menawarkan beberapa lembar kertas tersebut, ia bercerita sedikit tentang asal mula kertas itu sampai di mejanya. Aku membaca sampulnya. Sedikit terkejut dan juga sedikit heran. “AHMBS 2014”, itulah kata yang terlontar dari mulut kecilku.
Lomba Karya Tulis Ilmiah. Begitulah aku mendefinisikannya. Pak Syakri memintaku mengikuti lomba tersebut. Aku memang senang menulis, tapi untuk sebuah karya ilmiah, bukanlah perkara yang mudah. Aku belum sekalipun membuat karya ilmiah sendirian. Terakhir aku menyusun karya ilmiah pada saat duduk di bangku kelas IX bersama teman kelompok Bahasa Indonesiaku. Dengan bekal yang seminim itu, mana mungkin aku bisa membuat karya ilmiah untuk dipertandingkan se-Provinsi.
Aku menghubungi Contact Person yang tertera di kertas itu. Kak Herman, begitu saya menyebutnya. Aku menyodorkan berbagai pertanyaan melalui pesan singkat. Tentang metode penulisan, tema, batas akhir pengumpulan dan hal-hal lain yang perlu kuketahui. Walaupun saat itu aku masih saja belum yakin untuk mengikuti ajang tersebut.
Aku mencari seseorang yang menurutku lebih pantas mengikuti lomba bergengsi ini. Setelah berbincang dengan teman sekolahan yang telah mengikuti lomba karya ilmiah sebelumnya, akhirnya aku mendapat satu nama untuk didaftarkan. Ia adalah Asti Inayati Maghfira anak XI IPA 9.
Beberapa hari kemudian, aku berjumpa kembali dengan Asti. Menanyakan kematangan persiapannya mengikuti lomba tersebut. “Bingung dengan tema” dan “banyak kesibukan” merupakan dua alasannya membatalkan diri ikut di kompetisi ini.
Tanggal 20 Mei 2014, kala aku, Asti dan tiga rekan kami lainnya mengikuti lomba mading di salah satu universitas swasta yang berada di Makassar. Aku mendapat pesan singkat dari Kak Herman, ia menanyakan siapa perwakilan sekolah kami untuk lomba tersebut. Dengan memberanikan diri, aku memberikan nama lengkapku sebagai balasan atas pesan singkat tersebut.
Sadar akan tidak mudahnya tantangan tersebut, aku mulai banyak melemparkan Tanya kepada orang-orang yang telah senior membuat sebuah karya ilmiah berbentuk penelitian. Bu Aulia dan Bu Fira adalah dua guru BK yang hampir tiap hari aku temui untuk berkonsultasi masalah ini. Berkat dorongan dan motivasinya, serta usulan tema dari Wakasek, Pak Amin, akhirnya aku menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul “Implementasi Safety Riding di SMA Negeri 1 Sungguminasa”.
Program Safety Riding yang dicetuskan oleh PT. Astra Honda Motor yang kemudian diimplementasikan di sekolahku ini menjadi satu keberuntungan tersendiri untukku. Peduli terhadap keselamatan berkendara di jalan raya menjadi landasanku membuat karya ilmiah.
Aku menyusun karya ilmiahku selama lebih dari seminggu. Melalui observasi, wawancara langsung dan kajian pustaka. Setelah semuanya siap, aku memutuskan janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan Kak Herman. Pukul 1 siang. Ari yang merupakan salah satu sahabatku mengantarku ke cabang PT. Astra Honda Motor di Makassar. Aku menemui Kak Herman di kantornya guna menyetor karya ilmiah yang kususun.
Setelah bertatap muka dan berbincang sedikit mengenai karya ilmiah tersebut, Kak Herman menanyakan video karya ilmiahku. Ia menyarankan agar sebaiknya karya ilmiah tersebut dibuatkan video sebagai nilai tambah untuk karya ilmiahku. Aku menerima saran tersebut.
Menjelang musim Ujian Kenaikan Kelas aku disibukkan dengan menyusun video karya ilmiahku. Syahrul merupakan sahabat yang sangat membantuku dalam mendokumentasikan karya ilmiah yang kususun. Bahkan beberapa menit sebelum dan sesudah Ujian Kenaikan Kelas itu berlangsung, ia menyisihkan sedikit waktunya untuk menemaniku melakukan wawancara mula dari Ketua OSIS, Pembina PKS, Ketua PKS dan salah satu guru di Sekolah kami.
Setelah melewati pertarungan menyusun video karya ilmiah yang bertepatan dengan Ujian Kenaikan Kelas dan beberapa rangkaian acara dari Mayor Eventku di OSIS159, video yang berisi rangkaian dokumentasi dan wawancara itupun jadi. Suatu kepuasan tersendiri atas jerih payahku dua minggu belakangan ini.
Siang itu pukul 12 bersama Mitra Muda II OSIS159, Ahmad Zubair aku menuju PT. Astra Honda Motor cabang Makassar untuk mempersentasekan karya ilmiahku. Secercah harap, segenggam doa dan memohon doa restu dari Ibu aku memberanikan diri untuk bertanding.
Pengambilan nomor urut tampil. Tettedettedett… Aku mendapat nomor urut pertama. Ini artinya aku harus mempersentasikan karya ilmiahku lebih awal dari peserta yang lain. Pengalaman pertama dan tampilan pertama. Tak ada pengalaman. Tak ada contoh. Hanya pesan dari Bu Aulia dan Bu Fira yang senantiasa kuingat. “Bismillahirrahmanirrahim”, saatnya persentase.
Waktu lima belas menit untuk persentase kumaanfaatkan dengan baik. Setelah mempersentasekan, aku merasa sedikit lega. Saatnya dewan juri memberikan kritikan, masukan maupun pertanyaan. Aku sadar karya ilmiah yang pertama kali kubuat ini sangat jauh dari kesempurnaan. Aku harus tetap optimis dengan perjuangan yang telah kulakukan. Kritikan dan masukan yang sangat luar biasa dari para dewan juri yang berasal dari karyawan PT. Astra Honda Motor cabang Makassar dan Jurnalis Senior surat kabar terpopuler di Sulawesi Selatan itu banyak memberiku bekal untuk menulis karya ilmiah selanjutnya.
Setelah semua peserta mempersentasekan karya ilmiahnya, kami diberi waktu istirahat sedang dewan juri mengakumulasikan nilai yang kami peroleh. Harap-harap cemas menunggu hasil keputusan dari dewan juri itu kemudian muncul. Aku mengajak Mitra Muda II ku, satu-satunya orang yang menemaniku persentase kala itu untuk shalat Azhar di Mushallah kantor tersebut.
Tibalah waktunya mengumumkan hasil persentase. Kak Herman mulai membaca pemenang kedua. Alangkah terkejutnya aku saat ia menyebut “Firda Amalia H” sebagai pemenang kedua. Syukur Alhamdulillah. Tantangan yang aku anggap sulit, yang aku anggap tidak bisa menyelesaikannya, yang sangat jauh dari kesempurnaan akhirnya membawaku keluar sebagai juara 2. Sedangkan yang mendapat juara 1 adalah Mutiah Faisah HS dari SMA Negeri 4 Makassar.
Piala bercorak merah dengan lambang kebesaran Honda di puncaknya itu sekarang jadi milikku. Ini bukan akhir, tapi awal untuk menuju tantangan yang lebih besar. Juara 1 dan 2, akan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti AHMBS 2014. Perjuangan belum berakhir. Membawa nama Sulawesi Selatan dan Sekolahku ke ajang Nasional merupakan suatu kebanggan yang sangat luar biasa.
Setelah lomba tersebut, Kak Herman memberikan aku dan Mutiah sebuah form AHMBS 2014 untuk diisi. Ia juga memberikan arahan dan pembekalan kepada kami. Untuk memperlancar komunikasi, aku dan Mutiah saling bertukar nomor ponsel. Haru dan bahagia terasa jelas di benak kami.
Dua hari selanjutnya, tepat 16 Juni 2014 pukul 12 siang. Aku bersama Mutiah, rekan baruku telah berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Setelah melewati perjalanan satu setengah jam menempuh jalur udara dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, tibalah kami di Ibu Kota tanah air tercinta, DKI Jakarta. Setiba di Bandara, kami dijemput oleh Kakak Panitia AHMBS 2014.
Bersama peserta AHMBS dari Sumatera Barat, Yogyakarta dan lain-lain, Kakak Panitia mengantar kami dengan bus menuju tempat penginapan. Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, tibalah kami di Hotel Grand Cempaka. Kami langsung menuju tempat registrasi di Ballroom hotel dan bertemu dengan teman-teman yang berasal dari pelosok Nusantara. Grand Cempaka, di tempat inilah aku akan menginap selama empat malam berikutnya.

Yaaah demikianlah tadi singkat cerita perjalananku menuju AHMBS 2014. Dimulai dari surat yang diberikanku oleh Pembina OSIS di Ruang BK SMA Negeri 1 Sungguminasa sampai ke tempat berlangsungnya kegiatan AHMBS 2014 yaitu di Hotel Grand Cempaka, DKI Jakarta.
Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membacanya, semoga dapat bermanfaat dan dijadikan inspirasi. Usaha keras takkan mengkhianati.
Wassalamualaikum.

No comments:

Post a Comment