Assalamualaikum…
Alhamdulillah bisa kembali
posting di blog ku yang “unyu” ini. Kali ini aku akan berbagi pengalamanku
sehingga bisa mengikuti AHMBS 2014 beberapa waktu yang lalu. Begini ceritanya…
Pagi itu saat kelas sedang
berlangsung, aku mendapatkan telepon dari Pak Syakri, Pembina OSISku. Ia
memintaku untuk menemuinya di ruangannya saat itu juga. Setelah berbincang
singkat melalui gelombang telepon, aku memohon izin pada guru meninggalkan
kelas untuk menuju Ruang BK. Setelah ditanyai alasan, akhirnya guru yang
memberikan materi di kelasku memberiku izin untuk menemui Pembina OSIS di Ruang
BK.
Ruang BK kala itu tengah ramai
dikunjungi. Beberapa “bad boys” yang
namanya tenar di Sekolahku itu kembali mendapat panggilan. Entah kerusuhan apa
lagi yang mereka perbuat sehingga memaksa hitam di atas putih memanggilnya.
Namun tujuanku ke ruangan tersebut bukanlah untuk kerusuhan itu.
Aku duduk di hadapan Pembina
OSISku. Ia mengambil kertas berwarna hijau dari atas mejanya. Sembari
menawarkan beberapa lembar kertas tersebut, ia bercerita sedikit tentang asal
mula kertas itu sampai di mejanya. Aku membaca sampulnya. Sedikit terkejut dan
juga sedikit heran. “AHMBS 2014”, itulah kata yang terlontar dari mulut
kecilku.
Lomba Karya Tulis Ilmiah.
Begitulah aku mendefinisikannya. Pak Syakri memintaku mengikuti lomba tersebut.
Aku memang senang menulis, tapi untuk sebuah karya ilmiah, bukanlah perkara
yang mudah. Aku belum sekalipun membuat karya ilmiah sendirian. Terakhir aku
menyusun karya ilmiah pada saat duduk di bangku kelas IX bersama teman kelompok
Bahasa Indonesiaku. Dengan bekal yang seminim itu, mana mungkin aku bisa
membuat karya ilmiah untuk dipertandingkan se-Provinsi.
Aku menghubungi Contact Person yang tertera di kertas itu.
Kak Herman, begitu saya menyebutnya. Aku menyodorkan berbagai pertanyaan
melalui pesan singkat. Tentang metode penulisan, tema, batas akhir pengumpulan
dan hal-hal lain yang perlu kuketahui. Walaupun saat itu aku masih saja belum
yakin untuk mengikuti ajang tersebut.
Aku mencari seseorang yang
menurutku lebih pantas mengikuti lomba bergengsi ini. Setelah berbincang dengan
teman sekolahan yang telah mengikuti lomba karya ilmiah sebelumnya, akhirnya
aku mendapat satu nama untuk didaftarkan. Ia adalah Asti Inayati Maghfira anak
XI IPA 9.
Beberapa hari kemudian, aku
berjumpa kembali dengan Asti. Menanyakan kematangan persiapannya mengikuti
lomba tersebut. “Bingung dengan tema” dan “banyak kesibukan” merupakan dua
alasannya membatalkan diri ikut di kompetisi ini.
Tanggal 20 Mei 2014, kala aku,
Asti dan tiga rekan kami lainnya mengikuti lomba mading di salah satu
universitas swasta yang berada di Makassar. Aku mendapat pesan singkat dari Kak
Herman, ia menanyakan siapa perwakilan sekolah kami untuk lomba tersebut.
Dengan memberanikan diri, aku memberikan nama lengkapku sebagai balasan atas
pesan singkat tersebut.
Sadar akan tidak mudahnya
tantangan tersebut, aku mulai banyak melemparkan Tanya kepada orang-orang yang
telah senior membuat sebuah karya ilmiah berbentuk penelitian. Bu Aulia dan Bu
Fira adalah dua guru BK yang hampir tiap hari aku temui untuk berkonsultasi
masalah ini. Berkat dorongan dan motivasinya, serta usulan tema dari Wakasek,
Pak Amin, akhirnya aku menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul “Implementasi
Safety Riding di SMA Negeri 1
Sungguminasa”.
Program Safety Riding yang dicetuskan oleh PT. Astra Honda Motor yang
kemudian diimplementasikan di sekolahku ini menjadi satu keberuntungan
tersendiri untukku. Peduli terhadap keselamatan berkendara di jalan raya
menjadi landasanku membuat karya ilmiah.
Aku menyusun karya ilmiahku
selama lebih dari seminggu. Melalui observasi, wawancara langsung dan kajian
pustaka. Setelah semuanya siap, aku memutuskan janji terlebih dahulu untuk
bertemu dengan Kak Herman. Pukul 1 siang. Ari yang merupakan salah satu
sahabatku mengantarku ke cabang PT. Astra Honda Motor di Makassar. Aku menemui
Kak Herman di kantornya guna menyetor karya ilmiah yang kususun.
Setelah bertatap muka dan
berbincang sedikit mengenai karya ilmiah tersebut, Kak Herman menanyakan video
karya ilmiahku. Ia menyarankan agar sebaiknya karya ilmiah tersebut dibuatkan
video sebagai nilai tambah untuk karya ilmiahku. Aku menerima saran tersebut.
Menjelang musim Ujian Kenaikan
Kelas aku disibukkan dengan menyusun video karya ilmiahku. Syahrul merupakan
sahabat yang sangat membantuku dalam mendokumentasikan karya ilmiah yang
kususun. Bahkan beberapa menit sebelum dan sesudah Ujian Kenaikan Kelas itu
berlangsung, ia menyisihkan sedikit waktunya untuk menemaniku melakukan
wawancara mula dari Ketua OSIS, Pembina PKS, Ketua PKS dan salah satu guru di
Sekolah kami.
Setelah melewati pertarungan
menyusun video karya ilmiah yang bertepatan dengan Ujian Kenaikan Kelas dan
beberapa rangkaian acara dari Mayor Eventku di OSIS159, video yang berisi
rangkaian dokumentasi dan wawancara itupun jadi. Suatu kepuasan tersendiri atas
jerih payahku dua minggu belakangan ini.
Siang itu pukul 12 bersama Mitra
Muda II OSIS159, Ahmad Zubair aku menuju PT. Astra Honda Motor cabang Makassar
untuk mempersentasekan karya ilmiahku. Secercah harap, segenggam doa dan
memohon doa restu dari Ibu aku memberanikan diri untuk bertanding.
Pengambilan nomor urut tampil.
Tettedettedett… Aku mendapat nomor urut pertama. Ini artinya aku harus mempersentasikan
karya ilmiahku lebih awal dari peserta yang lain. Pengalaman pertama dan
tampilan pertama. Tak ada pengalaman. Tak ada contoh. Hanya pesan dari Bu Aulia
dan Bu Fira yang senantiasa kuingat. “Bismillahirrahmanirrahim”, saatnya
persentase.
Waktu lima belas menit untuk
persentase kumaanfaatkan dengan baik. Setelah mempersentasekan, aku merasa
sedikit lega. Saatnya dewan juri memberikan kritikan, masukan maupun
pertanyaan. Aku sadar karya ilmiah yang pertama kali kubuat ini sangat jauh
dari kesempurnaan. Aku harus tetap optimis dengan perjuangan yang telah
kulakukan. Kritikan dan masukan yang sangat luar biasa dari para dewan juri
yang berasal dari karyawan PT. Astra Honda Motor cabang Makassar dan Jurnalis
Senior surat kabar terpopuler di Sulawesi Selatan itu banyak memberiku bekal
untuk menulis karya ilmiah selanjutnya.
Setelah semua peserta
mempersentasekan karya ilmiahnya, kami diberi waktu istirahat sedang dewan juri
mengakumulasikan nilai yang kami peroleh. Harap-harap cemas menunggu hasil
keputusan dari dewan juri itu kemudian muncul. Aku mengajak Mitra Muda II ku,
satu-satunya orang yang menemaniku persentase kala itu untuk shalat Azhar di
Mushallah kantor tersebut.
Tibalah waktunya mengumumkan
hasil persentase. Kak Herman mulai membaca pemenang kedua. Alangkah terkejutnya
aku saat ia menyebut “Firda Amalia H” sebagai pemenang kedua. Syukur
Alhamdulillah. Tantangan yang aku anggap sulit, yang aku anggap tidak bisa
menyelesaikannya, yang sangat jauh dari kesempurnaan akhirnya membawaku keluar
sebagai juara 2. Sedangkan yang mendapat juara 1 adalah Mutiah Faisah HS dari
SMA Negeri 4 Makassar.
Piala bercorak merah dengan
lambang kebesaran Honda di puncaknya itu sekarang jadi milikku. Ini bukan
akhir, tapi awal untuk menuju tantangan yang lebih besar. Juara 1 dan 2, akan
dikirim ke Jakarta untuk mengikuti AHMBS 2014. Perjuangan belum berakhir.
Membawa nama Sulawesi Selatan dan Sekolahku ke ajang Nasional merupakan suatu
kebanggan yang sangat luar biasa.
Setelah lomba tersebut, Kak
Herman memberikan aku dan Mutiah sebuah form
AHMBS 2014 untuk diisi. Ia juga memberikan arahan dan pembekalan kepada kami.
Untuk memperlancar komunikasi, aku dan Mutiah saling bertukar nomor ponsel.
Haru dan bahagia terasa jelas di benak kami.
Dua hari selanjutnya, tepat 16 Juni
2014 pukul 12 siang. Aku bersama Mutiah, rekan baruku telah berada di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Setelah melewati perjalanan satu setengah jam
menempuh jalur udara dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, tibalah kami
di Ibu Kota tanah air tercinta, DKI Jakarta. Setiba di Bandara, kami dijemput
oleh Kakak Panitia AHMBS 2014.
Bersama peserta AHMBS dari
Sumatera Barat, Yogyakarta dan lain-lain, Kakak Panitia mengantar kami dengan
bus menuju tempat penginapan. Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, tibalah
kami di Hotel Grand Cempaka. Kami langsung menuju tempat registrasi di Ballroom
hotel dan bertemu dengan teman-teman yang berasal dari pelosok Nusantara. Grand
Cempaka, di tempat inilah aku akan menginap selama empat malam berikutnya.
Yaaah demikianlah tadi singkat
cerita perjalananku menuju AHMBS 2014. Dimulai dari surat yang diberikanku oleh
Pembina OSIS di Ruang BK SMA Negeri 1 Sungguminasa sampai ke tempat
berlangsungnya kegiatan AHMBS 2014 yaitu di Hotel Grand Cempaka, DKI Jakarta.
Terima kasih telah menyempatkan
waktu untuk membacanya, semoga dapat bermanfaat dan dijadikan inspirasi. Usaha
keras takkan mengkhianati.
Wassalamualaikum.
No comments:
Post a Comment