Oleh: Firda Amalia H
Dalam bahasa Inggris, safety berarti keselamatan; keamanan,
sedangkan riding berarti mengendarai.
Jadi, safety riding dapat diartikan
sebagai keselamatan berkendara. Dengan kata lain, safety riding merupakan suatu cara selamat dan aman berkendara,
tertib berlalu lintas dan meminimalisasi kecelakaan yang terjadi. Safety riding merupakan salah satu
program dari Kepolisian Republik Indonesia berkerjasama dengan PT. Astra Honda
Motor sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan berlalu lintas di jalan
raya.

Budaya
disiplin berlalu lintas di jalan raya perlu ditanamkan dalam diri masyarakat. Sebagai
makhluk sosial tentunya kita memiliki kepekaan terhadap keselamatan orang-orang
yang berada di sekitar kita. Bukan hanya orang dewasa, bahkan anak yang di
bawah umur (dibawah 18 tahun) juga memiliki partisipasi tinggi dalam
keselamatan berlalu lintas. Namun, sering kali mereka menghiraukan ketertiban
dan keamanan dalam berlalu lintas. Sehingga tidak jarang ditemui kecelakaan
lalu lintas yang dialami oleh masyarakat. Sangat diperlukan binaan safety riding untuk menanggulangi kasus
kecelakaan yang terjadi.
Kunjungan
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat
Lantas)
Gowa bekerja sama dengan PT. Astra Honda Motor wilayah Sulawesi Selatan pada
hari Senin, 3 Maret 2014 di SMA Negeri 1 Sungguminasa merupakan satu langkah
sebagai perwujudan informasi
yang disampaikan dalam keselamatan berlalu lintas di jalan raya. Kasat Lantas yang
pada hari itu berperan sebagai inspektur upacara mengingatkan pelajar yang
merupakan pelopor keselamatan berlalu lintas untuk selalu menjaga keamanan, ketertiban, dan kelacaran lalu lintas bagi dirinya
sendiri maupun orang lain dan lingkungannya.
Untuk
meminimalisasi
terjadinya kecelakaan berlalu lintas khususnya untuk anak yang masih di bawah
umur maka dibentuklah Patroli Keamanan
Sekolah (PKS) di tiap-tiap sekolah pilihan. Sekolah yang mendapatkan kesempatan
emas tersebut dipercayakan untuk menerapkan safety
riding di sekolah,
yaitu SMA Negeri 1 Sungguminasa yang terpilih menjadi salah satu sekolah
binaan safety riding.
Implementasi
safety riding ini tentu saja tidak lepas dari partisipasi siswa dan
masyarakat. Adanya kerja sama yang terjalin menjadikan satu program dapat berjalan dengan lancar. Tentu saja partisipasi ini dilandasi
agar tercipta keamanan dan keselamatan
saat berlalu lintas.
Untuk merealisasikan
suatu keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas tentulah dibutuhkan
partisipasi dari berbagi pihak. Jika kita menerawang, Aparatur Kepolisian
merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap ketertiban lalu lintas. Tanpa
kita sadari, kesadaran masyarakatlah yang menjadi faktor utama dalam
menciptakan keselamatan
di dalam berlalu lintas.
Di
sekolah binaan safety riding, adapun pihak
yang terlibat dalam implementasi safety
riding adalah kepala sekolah, guru,
staf sekolah, serta siswa yang menggunakan kendaraan ke Sekolah, anggota
Patroli Keamanan Sekolah selaku penertib lalu lintas di lingkungan sekolah
serta satpam dan/atau tukang parkir sekolah. Dengan kata lain, semua pihak yang
berada di lingkungan Sekolah turut berpartisipasi dalam mewujudkan kenyamanan
serta keamanan berkendara di Sekolah.
Untuk
berkendara yang aman dan selamat hendaknya memenuhi kelengkapan komponen safety riding. Khusus bagi kendaraan
beroda dua, kelengkapan tersebut diantaranya: helm SNI, jaket, celana panjang,
sepatu, sarung tangan, pelindung lutut, rompi pelindung dada dan penutup
hidung. Pastikan semuanya aman dan nyaman dipakai sehingga tidak ada kendala.
Saat ini, sudah
banyak sekolah di Indonesia yang menjadi Sekolah Binaan Safety Riding, diantaranya adalah SMA Negeri 1 Sungguminasa. Salah
satu cara implementasi safety riding
di Sekolah binaan tersebut yaitu dengan membentuk Patroli Kemanan Sekolah
(PKS). Patroli Keamanan Sekolah merupakan salah satu ekstakurikuler yang
dinaungi oleh kepolisian dan terbentuk sejak 5 Mei 1965. Anggota PKS dipilih setelah melewati masa pendidikan minimal 12
kali masa latihan (3 bulan). Para siswa yang dinyatakan lulus akan dilantik
oleh inspektur upacara pada saat penutupan yang dimaksud inspektur upacara
adalah bapak Gubernur atau Kapolda atau yang mewakili. Pada waktu pelantikan
setelah salah satu dari peserta didik mendapatkan penyematan tanda
PKS (Lencana) dan diterimanya kelengkapan lainnya
serta piagam tanda lulus maka semua anggota yang mengikuti kegiatan pendidikan
telah syah menjadi anggota PKS.

Patroli Keamanan
Sekolah bertugas untuk mengatur lalu lintas lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, terutama pada saat
menyebrangkan siswa-siswi yang akan menuju kesekolah maupun yang akan
meninggalkan sekolah. PKS juga dapat bertugas ditempat-tempat
lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah, umpamanya pada saat kegiatan
Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya. Walaupun
semata-mata PKS bertugas untuk kawan-kawan se-sekolahnya,
dibenarkan juga kalau mereka melaksanakan tugasnya terhadap pemakai jalan lain,
seperti menyebrangkan siswa-siswi dari sekolah lain. Orang lanjut usia atau
siapa saja yang ada di tempat itu dan memerlukan pertolongan, bahkan anggota PKS
pun bisa membantu tugas para Polisi yang ada dijalan.Oleh
karena itu, Patroli Keamanan Sekolah merupakan wujud realisasi dari
implementasi safety riding.
Sebagai wujud
lain dari implementasi safety riding,
adapun hal yang diperhatikan siswa saat berkendara ke sekolah adalah sebagai
berikut:
1. Wajib
menggunakan helm SNI
2. Membawa
STNK dan Kartu Identitas (SIM/Kartu Pelajar)
3. Sepeda
motor yang digunakan harus Kaca Spion yang lengkap dan Knalpot standar sesuai
Ketentuan Perundangan yang berlaku
4. Kecepatan
sepeda motor saat memasuki lingkungan Sekolah maksimum 10 km/jam
5. Diharapkan
tidak membawa kendaraan roda empat ke sekolah
6. Mematuhi
rambu-rambu yang ada di sekolah
-
Parkir kendaraan sesuai tempatnya
-
Tidak memarkir kendaraan di tempat
parkiran Guru, Tamu atau Mobil
-
Parkir kendaraan sesuai kedatangan
-
Tidak memarkir kendaraan keluar dari
garis parkir yang ditentukan
-
Tidak memarkir kendaraan pada jalur
keluar/masuk kendaraan
Diantara sekian banyak
sekolah yang ada di Indonesia, hanya beberapa sekolah saja yang menjadi sekolah
binaan safety riding. SMA Negeri 1
Sungguminasa merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Gowa yang terpilih
menjadi sekolah binaan safety riding.
Sekolah tersebut dipilih oleh Pemerintah Daerah maupun Kapolda. Ada perbedaan
SMA Negeri 1 Sungguminasa sebelum dan setelah menjadi Sekolah Binaan Safety Riding. Salah satu anggota
Satlantas Polres Gowa, Muh. Naim yang juga merupakan Pembina PKS SMA Negeri 1
Sungguminasa saat diwawancarai mengatakan, “SMA Negeri 1 Sungguminasa merupakan
sekolah binaan Polres Gowa yang bermitra dengan PT. Astra Honda Motor. Kegiatan
ini sangat bernilai positif. Setelah diterapkan safety riding, anak-anak sekolah lebih patuh berlalu lintas, memakai
helm di saat pergi dan pulang sekolah dan sudah semakin sadar akan pentingnya
keselamatan berkendara.”
Implementasi safety riding pada sekolah binaan safety riding dapat dilihat dari
berbagai aspek. Misalnya, pada sekolah binaan safety riding terdapat rambu-rambu lalu lintas sebagai pedoman bagi
pengunjung sekolah. Rambu-rambu tersebut diantaranya: tanda masuk dan tanda
keluar bagi kendaraan, tempat parkiran serta tanda dilarang parkir. Terdapat
pula papan peringatan safety riding. Selain
kelengkapan rambu-rambu, setiap pagi di hari sekolah juga ada siswa yang
merupakan anggota PKS yang melakukan patroli. Dengan seragam yang lengkap,
polisi cilik tersebut mengatur ketertiban lalu lintas di area sekolah. Seperti
ungkap Ketua OSIS SMA Negeri 1 Sungguminasa, Muh. Arqam Qadafi yang mengatakan,
“Perbedaannya sangat jelas terutama di bidang rambu-rambu lalu lintas. Sebelum
ada safety riding, semua parkir
bebas. Namun, setelah adanya safety
riding, siswa dapat mengetahui dimana parkiran siswa, guru dan tamu.”
Tempat parkir pada
sekolah binaan safety riding sangat
tertata dengan rapi. Di SMA Negeri 1 Sungguminasa terdapat tiga tempat parkir,
yakni tempat parkir guru, tempat parkir siswa, serta tempat parkir tamu.
Terdapat perbedaan di
SMA Negeri 1 Sungguminasa sebelum dan sesudah menjadi sekolah binaan safety riding. Setelah diadakan
implementasi safety riding di SMA Negeri 1 Sungguminasa, Siswa menjadi lebih
paham akan pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya.